Selamat Datang di KBIH al-Furqon Alamat: Jl. Jasa Warga Kp. Sugutamu RT. 07/021 No. 36 Kelurahan Baktijaya Kecamatan Sukmajaya Depok 16418 (belakang Gema Insani Press). Telp. 021-77827107. HP. 0812 8158 187 (Ketua KBIH: H. Sainan), 0812 889 3373, Email: kbih.alfurqon36@gmail.com. Blog: www.kbih-alfurqon36.blogspot.com.

Selasa, 02 Agustus 2011

Laporan Haji: Salam Paham


Djoko Tjiptono - detikcom
Makkah - Banyaknya warga Indonesia yang menunaikan ibadah haji setiap tahunnya, membuat warga Arab Saudi sangat akrab dengan Indonesia. Tidak sedikit dari mereka yang bisa berbahasa Indonesia, meski terbata-bata dan lucu kedengarannya.
Di Makkah misalnya, tidak sedikit warga lokal kota ini mengenal baik berbagai hal mengenai Indonesia. Khususnya mereka yang berprofesi sebagai pedagang atau sopir taksi. Mereka akan memasang muka ramah setiap kali melihat rombongan jamaah haji dari Indonesia.
“Apa kabar? Indonesia baguuuus. Indonesia SBY, Amien Rais,” begitulah kata mereka setiap kali tahu bahwa jamaah haji dari Indonesia sambil mengulurkan tangan. Mungkin maksud mereka adalah Indonesia negeri yang indah atau orang Indonesia sangat baik. Entahlah.
Namun terkadang, keterbatasan pemahaman bahasa Indonesia ini menimbulkan berbagai kejadian lucu. Seperti kejadian yang dialami seorang teman wartawan dari sebuah radio. Teman tersebut mendatangi sebuah toko Al Quran. Dia berniat membeli satu buah Al Quran untuk diwakafkan di Masjidil Haram.
Setelah mendapatkan Al Quran yang tepat dengan seleranya, teman tersebut menanyakan harga kitab suci itu. Sang pedagang dengan ramah menjawab 40 Reyal. Merasa terlalu mahal, teman tersebut menawar dan menyebutkan kata 30.
Si penjual mengangguk. Karena menganggap sang pedagang setuju dengan tawarannya, teman tersebut langsung merogoh saku dan kemudian menyodorkan uang 30 Riyal. Tapi dia sangat kaget, pedagang tersebut ternyata menolak dan mengatakan 40 Riyal.
Usut punya usut, anggukan pedagang tadi bukan berarti dia setuju dengan tawaran teman tersebut. Anggukan itu menyatakan bahwa Al Quran tersebut terdiri dari 30 juz. “Ya 30 juz, 40 Riyal,” kata pedagang itu. Teman tersebut hanya bisa tersenyum geli.
“Ya di mana-mana Al Quran memang 30 juz,” kata teman tersebut sambil ngeloyor pergi. Tinggallah si pedagang bingung mengartikan senyum teman saya tersebut.
Oalah ternyata salah paham!(djo/wiq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar