Selamat Datang di KBIH al-Furqon Alamat: Jl. Jasa Warga Kp. Sugutamu RT. 07/021 No. 36 Kelurahan Baktijaya Kecamatan Sukmajaya Depok 16418 (belakang Gema Insani Press). Telp. 021-77827107. HP. 0812 8158 187 (Ketua KBIH: H. Sainan), 0812 889 3373, Email: kbih.alfurqon36@gmail.com. Blog: www.kbih-alfurqon36.blogspot.com.

Minggu, 26 Juni 2011

Pentingnya Manasik

Masyarakat Muslim yang berencana melaksanakan ibadah Haji diminta untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Bukan hannya dari segi materi atau kesehatan fisik, tapi juga dari sisi mental serta memahami rukun dan tata cara prosesi ibadah haji. Salah satu persiapan yang sangat penting bagi setiap calon jamaah adalah manasik. Biasanya Kementrian Agama meminta kepada setiap jamaah regular maupun haji hkusus untuk mengikuti manasik yang diselenggarakan oleh kelompok Bimbingan Ibadah Haji ( KBIH ) atau biro perjalanan haji. Dalam manasik, jamaah akan mendapatkan pembekalan mengenai tata cara ibadah, rukun, syarat, wajib, atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan di Tanah Suci serta sosialisasi kebijakan pemerintah Arab Saudi. Manasik adalah sebuah keharusan, karena ini pembekalan untuk jamaah, ujar ustadz Muhammad hafidz kepada Republika, selasa (14/6). Manasik , lanjut dia, sangat bermanfaat bagi jamaah. Lewat kuliah singkat ini, jamaah bakal mengetahui apa yang harus dilakukan ketika berada di Tanah Suci. Karena untuk berhaji ataupun umrah, jamaah tidak cukup hanya berbekal niat atau mampu, tapi tidak tahu, ketika sampai di sana dan kembali ke Tanah Air, tidak aka nada perubahan, ujarnya Materi manasik yang diberikan, menurut hafidz, tidak hanya soal haji atau umrah, tapi juga pembekalan mulai dari apa itu Islam, bagaimana ber-islam yang benar dan hal lainnya, termasuk melaksanakan tawaf, sa’I, dan wukuf di Arafah. Pembimbing haji dan umrah, ustadz Ali Nurul Hak menjelaskan, manasik sangat penting agar jamaah mengetahui tujuan berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah karena Allah. Supaya Jamaah bisa menjalankan syariah dengan benar. Cara Ibadahnya benar, akhirnya dapat yang baik, katanya. Dalam manasik calon jamaah akan mendapatkan pencerahan mengenai filosofi ibadah, tawaf, sa’I, dan tahallul. Selain itu, juga dijelaskan mengenai ritual ibadah, rukun, wajib dan syarat haji, dan juga tak ketinggalan mengenai regulasi Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (FKKBIH), Qosim Shaleh mengataka, manasik memiliki multi manfaat, pengenalan lapangan, pendalaman substansi haji, sosialisasi situasi suasana, pengenalan budaya Arab, juga meningkatkan kualitas ilmu calon jamaah serta perluasan cakrawala ilmu pengetahuan. Jamaah yang tidak mengikuti manasik bakal mengalami kesulitan ketika di Tanah Suci. Mereka yang sudah berhaji dua kali pun, terkadang tetap mengalami kesulitan, khususnya dalam menghafal bacaan atau doa-doa penting. Apalagi jamaah yang baru kali pertama melaksanakan haji, tentu saja akan sangat kesulitan. Persiapan psikis jamaah juga penting disamping fisik. Para pembimbing juga mengajarkan agar jamaah mampu menendalikan sifat iri, emosi, takabur, dan lainnya. Setiap jamaah juga diminta bersosialisasi dengan jamaah lainnya. Hal ini penting agar jamaah memiliki akhlakul karimah dan akidah yang baik. Untuk itu dalam manasik, jamaah disarankan saling mengenal satu sama lain. Agar timbul rasa kekeluargaan dan persaudaraan. Sehingga ketika ada masalah bisa diselesaikan dengan kekeluargaan pula. Sebelumnya Wakil Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan haji, Djadjang Sudradjat mengatakan, pentingnya manasik haji bisa dilihat dari dua sisi pertama, sisi agama. Haji merupakan ibadah dan bagian dari rukun islam. Tentunya, semuanya harus ada syaratnya. Haji pun ada urutannya, mulai dari ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’I, tahallul, serta tertib. REPUBLIKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar